Well, yang tadi itu pengalaman buruk pertama. Pengalaman buruk kedua terjadi saat aku dan anak-anak PCP’09 liburan ke Jatim Park.
Aku kan udah bilang ya, aku nggak doyan kalo disuruh main-main yang berhubungan dengan kecepatan dan ketinggian. Sayangnya, pas ke Jatim Park itu, anak-anak pada milih wahana yang kayak gitu semua. Sedih deh. Akibatnya aku cuma bisa memandangi mereka dari pager pembatas dan ngeliat ekspresi bahagia mereka waktu diombang-ambingkan dengan kecepatan tinggi di sebuah piringan (apaan sih itu nama mainannya, nggak ngerti aku). Aku heran, apa coba yang bikin mereka bahagia gitu. Ngeliatnya aja udah ngeri hiiii. Anak-anak sampe kasian ngliat aku yang daritadi mlempem, nggak mau naik apa-apa. Kata mereka,”Kamu nih nggak eman ta duitmu? Udah bayar tiketnya, di sini mek lungguh tok.” Guys, aku masih punya hati nurani. Aku kasian sama jiwaku yang emang lemah banget di hadapan wahana-wahana gila ini #lebay. Tapi karena mereka yang terus-terusan ngledekin aku gara-gara gocik, akhirnya aku memutuskan,’OKE! AKU MAU NAIK…… YANG ITU!’ Aku nunjuk ke sebuah wahana roller coaster…….kecil ._. Anak-anak pada ketawa, tapi mereka ikutan naik juga.
Roller coaster itu kecil, asli. Tempat duduknya cuma berapa gitu, yang jelas aku sama anak-anak dibagi jadi dua kloter. Aku masuk ke kloter yang kedua. Ngeliat muka anak-anak kloter satu yang tampaknya sangat gembira itu semakin menguatkan tekadku. AKU HARUS NAIK WAHANA INI. AKU PASTI BISA! *ngepalin tangan*. Akhirnya tibalah saatnya kloter dua naik ke atas wahana. Aku ngambil tempat duduk di bagian tengah. Temen-temen noleh ke aku dengan senyuman penyemangat. Aku semakin yakin, aku pasti kuat (padahal dadaku daritadi nyut-nyutan). Sampe akhirnya mas operator ngejalanin roller coaster itu. Aku merem melek, nggak percaya kalo aku lagi naik roller coaster. Pertama-tama jalannya naik gitu kan, tapi masih pelan, pelan, pelan, pelan……JLEP! ROLLER COASTER MULAI LIAR! Aku yang kaget langsung teriak sepanjang permainan “HAAAAAAAAAAAA!!!!!!” Sampe roller coasternya berhenti, aku masih teriak -_- Benar-benar enam puluh detik yang membunuh. Anak-anak yang ngeliat kejadian itu langsung ketawa nguakak-ngakak,”Kon lhoooo, teriakanmu itu kedengeran kemana-mana tau. Keras banget wahahahahaha” Dengan wajah frustasi aku nanya,”Ha? Masa sih? Emang yang teriak aku doang ya?” Mereka jawab,”IYO KON TOK! WAHAHAHAHAHA”. Guys, sudah cukup ya ngetawain aku. Isin, you know :”(((
(to be continued)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar