Selasa, 24 Mei 2011

The Phobia part 2

Well, yang tadi itu pengalaman buruk pertama. Pengalaman buruk kedua terjadi saat aku dan anak-anak PCP’09 liburan ke Jatim Park.
Aku kan udah bilang ya, aku nggak doyan kalo disuruh main-main yang berhubungan dengan kecepatan dan ketinggian. Sayangnya, pas ke Jatim Park itu, anak-anak pada milih wahana yang kayak gitu semua. Sedih deh. Akibatnya aku cuma bisa memandangi mereka dari pager pembatas dan ngeliat ekspresi bahagia mereka waktu diombang-ambingkan dengan kecepatan tinggi di sebuah piringan (apaan sih itu nama mainannya, nggak ngerti aku). Aku heran, apa coba yang bikin mereka bahagia gitu. Ngeliatnya aja udah ngeri hiiii. Anak-anak sampe kasian ngliat aku yang daritadi mlempem, nggak mau naik apa-apa. Kata mereka,”Kamu nih nggak eman ta duitmu? Udah bayar tiketnya, di sini mek lungguh tok.” Guys, aku masih punya hati nurani. Aku kasian sama jiwaku yang emang lemah banget di hadapan wahana-wahana gila ini #lebay. Tapi karena mereka yang terus-terusan ngledekin aku gara-gara gocik, akhirnya aku memutuskan,’OKE! AKU MAU NAIK…… YANG ITU!’ Aku nunjuk ke sebuah wahana roller coaster…….kecil ._. Anak-anak pada ketawa, tapi mereka ikutan naik juga.
Roller coaster itu kecil, asli. Tempat duduknya cuma berapa gitu, yang jelas aku sama anak-anak dibagi jadi dua kloter. Aku masuk ke kloter yang kedua. Ngeliat muka anak-anak kloter satu yang tampaknya sangat gembira itu semakin menguatkan tekadku. AKU HARUS NAIK WAHANA INI. AKU PASTI BISA! *ngepalin tangan*. Akhirnya tibalah saatnya kloter dua naik ke atas wahana. Aku ngambil tempat duduk di bagian tengah. Temen-temen noleh ke aku dengan senyuman penyemangat. Aku semakin yakin, aku pasti kuat (padahal dadaku daritadi nyut-nyutan). Sampe akhirnya mas operator ngejalanin roller coaster itu. Aku merem melek, nggak percaya kalo aku lagi naik roller coaster. Pertama-tama jalannya naik gitu kan, tapi masih pelan, pelan, pelan, pelan……JLEP! ROLLER COASTER MULAI LIAR! Aku yang kaget langsung teriak sepanjang permainan “HAAAAAAAAAAAA!!!!!!” Sampe roller coasternya berhenti, aku masih teriak -_- Benar-benar enam puluh detik yang membunuh. Anak-anak yang ngeliat kejadian itu langsung ketawa nguakak-ngakak,”Kon lhoooo, teriakanmu itu kedengeran kemana-mana tau. Keras banget wahahahahaha” Dengan wajah frustasi aku nanya,”Ha? Masa sih? Emang yang teriak aku doang ya?” Mereka jawab,”IYO KON TOK! WAHAHAHAHAHA”. Guys, sudah cukup ya ngetawain aku. Isin, you know :”(((

(to be continued)

The Phobia part 1

Semua orang pasti punya fobia terhadap sesuatu, termasuk aku. Aku paling fobia banget sama yang namanya kecepatan tinggi. Apalagi kalo kecepatan itu dibarengi dengan ketinggian, bisa gila aku.
Aku punya banyak banget pengalaman tentang fobia ini. Yang pertama mau tak ceritain adalah fobia: kecepatan disertai ketinggian.
Gini, aku paling seneng banget kalo diajak liburan ke tempat yang banyak wahana permainannya kayak Dufan, Jatim Park, WBL, atau BNS gitu. Wahana di sana kan asik-asik tuh ya, ada roller coaster, kora-kora, ontang-anting, hysteria, tornado, dll. Tapi sayangnya, aku fobia naik gituan -_- Pernah ya, aku diajak main kora-kora di Dufan sama temen-temenku Spensix Choir pas kita lagi ikutan lomba di Jakarta. Aku kan sebenernya nggak kuat main gituan, tapi karena semuanya naik jadinya gengsi sendiri kalo nggak ikut. Akhirnya dengan penuh percaya diri aku naik. Yang terjadi setelah itu adalah….
AAAAAAA NGGAK KUAAAAAAT!! GYAAAAAA MAMA BERHENTIIN MAMAAAAA, AKU NGGAK KUAAAAAT! GYAAAAAAAAAA………
Sedih deh kalo nginget teriakanku pas naik kora-kora itu :”)
Sementara temen-temenku yang lain malah melepaskan tangan mereka ke udara dan kayaknya menikmati banget permainan sinting yang sukses bikin perutku mual setengah mati. Yang jelas, setelah turun dari kora-kora, aku langsung jalan sempoyongan dan temen-temenku pada ngetawain aku karena mukaku yang keliatan paling depresi ._.

(to be continued)

Kamis, 19 Mei 2011

:))))))))))

ALHAMDULILLAH ALHAMDULILLAH ALHAMDULILLAH!!!
Aku nggak bisa berhenti ngucapin Alhamdulillah, ya Allah. Bahkan rasanya itu belum cukup untuk mengungkapkan rasa syukurku akan semua yang telah aku terima saat ini. Nikmat yang Kau berikan emang luar biasa!!!

Kebahagiaan pertama.



Aku berhasil lulus UN dengan nilai yang lumayan memuaskan. Walaupun nggak sebagus temen-temen yang lain, setidaknya mendapatkan nilai 50,80 pada kelulusan ini sangatlah luar biasa bagiku. Itu adalah hasil jerih payahku selama dua tahun. Alhamdulillah :)

Kebahagiaan kedua.



Aku diterima di PTN yang aku inginkan melalui SNMPTN Jalur Undangan. TEKNIK KIMIA ITS. Sebuah jurusan yang memang menjadi pilihan pertamaku saat mendaftar, dan sudah lama aku mengidam-idamkan bisa melanjutkan kuliah di sini. TERIMA KASIH KARENA KAU MENGABULKAN PERMOHONANKU YA ALLAH!!!

Kebahagiaan ketiga.


Aku berhasil membuat kedua orang tuaku bangga padaku. Rasanya seneeeeeeeeng banget ngelihat Mama nangis saking bahagianya karena aku berhasil menembus kampus impianku, dan Papa yang nggak henti-hentinya mengucap syukur pada-Mu. Mereka berdua memelukku dengan erat sesaat setelah mengetahui hasil SNMPTN Undangan itu. Subhanallah, inilah kenikmatan yang paling besar bagiku. Aku berhasil membuat mereka tersenyum karenaku. Terima kasih Allah :)

Ya Allah, dibalik semua ini aku sadar bahwa amanah yang kuemban saat ini jauh lebih besar. Sebuah kehidupan baru telah menanti. KULIAH. DEWASA. Saatnya bersikap lebih bijaksana dan bertanggung jawab. Aku nggak boleh terlalu larut dalam kebahagiaan ini. Semoga setelah ini aku bisa jadi orang yang lebih baik lagi dan lebih bersyukur atas apa yang aku dapatkan.

Buat temen-temen PCP 09, jangan pernah berkecil hati, jangan putus asa. Allah selalu punya rencana dan jalan terbaik buat kalian semua. Aku bakal terus doain kalian semoga kalian ber-empatbelas bisa lolos SNMPTN Tulis dan diterima di PTN yang kalian inginkan. Semangat guys!!! I love you :*

Kamis, 05 Mei 2011

Akibat nganggur di atas bis damri

Here I am. Di atas sebuah bis damri, aku berangkat dari Terminal Kayuringin-Bekasi menuju Soekarno-Hatta International Airport. Masih jam 6.30, padahal pesawatku jam 10.15. Tapi yahhh...taulah Jakarta kayak apa macetnya. Jadi ya antisipasi berangkat pagi lah ehehe.
Well, pertamanya aku disuruh ke Jakarta itu gara-gara Mbak Esti yang bilang,"I need to share many things to you, kesinio yaaa" Yo, untungnya mama papa ngijinin aku buat berangkat sendiri ke Jakarta *this is my first time, amazing kan? :))*
Pas sampe di Jakarta, aku dijemput Mbak Esti sama suaminya, Mas Win. Perjalanan menuju rumah mereka dipenuhi obrolan tentang pilihanku bakal nerusin ke universitas mana setelah kelulusan ini. Nggak hari itu doang, tapi besok, besok, dan besoknya aku masih dijejali pertanyaan yang sama,"Sudah mantap ta kamu sama pilihanmu?" Aku jawab,"Udah....hmmm, Insya Allah udah" Dari situ keliatan banget kalo aku sebenernya belum mantap. Mereka berdua pun tiap hari ngajakin aku diskusi, mencoba menggali kemantapanku. Nggak tanggung-tanggung, aku sampe diajak diskusi bareng bapaknya Mas Win dan kakaknya juga. Kebetulan nih....mereka berkecimpung di bidang jurusan kuliah yang akan aku ambil. Jadinya aku dikasih wawasan gitu tentang,"Kalo lo kuliah di sana, lo bakal gini...gini....gini...." Penjelasan mereka bener-bener bikin aku kaget, eh...ternyata gitu to, baru tau ._.v Tapi berguna banget kok hehehehe thanks yaw pak, mbak:D
Selain tiap hari dijejelin wejangan-wejangan berkhasiat *ea*, aku disini wisata kuliner terus lho :)) Padahal ya, niatku ke Jakarta itu buat diet. Mbakku kan konsultan diet gitu, jadi sekalian lah maunya. NGGAK TAUNYA.......malah tiap ke sebuah tempat, makan -_- Makanannya nggak jauh beda lah sama di Surabaya, cuma yang paling berkesan itu pas makan es krim durian di Kemang Pratama. Uh gelak enak bangeeeet!!! Pengen lagi deh x_x Tapi jadinya ya...badanku gini-gini aja, malah kemungkinan tambah gendut huks sedih T,T
Btw, mbakku punya tiga anak. Anak-anaknya ini lucuuuuuuuuuuu banget. Tiap hari aku main bareng mereka. Kadang ngobrol ngalor ngidul, topiknya jelas dari mereka ._. Contohnya ya,"Tante, tadi tuh di sekolah bla bla bla" atau nggak "Tanteee pinjem laptop dong. Mau nulis niiih" ngetik maksud dia hehe. Dengan kerelaan hati kuserahkan laptopku ke mereka, demi memajukan pendidikan bangsa --"
Hari ini aku pulang, bawa banyak perubahan, Insya Allah. Yah, setelah diwejangi macem-macem kemarin, seenggaknya membuat aku belajar lebih bijak, nggak ragu dalam memilih sebuah keputusan, dan yang paling penting, lebih bisa mengendalikan diri ;)
Thanks to Mbak Esti, Mas Win, udah tak repotin selama aku disini. Thanks to papa dan kakaknya Mas Win atas diskusinya kemarin. Thanks to ponakan-ponakan yang udah bikin aku ketawa terus. Aku pasti ke sana lagi kok, abis betah banget hehehehe.
Love youuuu ♥

Bis Damri, 05 Mei 2011
xoxoxo

Senin, 02 Mei 2011

Mario Maurer - Pimchanok Luevisetpaibool


They're great couple, right? I wish they would be the real couple!!!
Crazy Little Thing Called Love - 2010

from page 230-231

"Gue sayang lo."
Pernyataan barusan jujur, dari hati. Lama, gue menganggap rasa suka untuknya hanya sekedar naksir cewek cakep kelas sebelah. Gue kira, perasaan gue untuk dia sedangkal jumlah percakapan yang kami miliki bersama. Gue kira, gue hanya sebatas suka melihat senyumnya, wajahnya yang imut, sikapnya yang ramah.
Namun, hari ini gue sadar, perasaan gue untuk dia ternyata lebih dari semua itu. Lebih dari yang gue sangka, gue ingin melindungi dia. Gue sayang dia-apa pun yang telah terjadi. Dan kalau gue nggak ngomong sekarang, selamanya gue akan menyesal.
Gia menatap gue. Sedih. "Maaf ya, Erik. Gue nggak bisa terima perasaan lo."
"Gue nggak berharap perasaan gue diterima."
Dia terhenyak, bingung.
"Gue hanya ingin lo bahagia....dengan semua pilihan lo. Apa pun kondisinya."
Cinta itu nggak memiliki, Gi. Begitu pula dengan gue; walaupun sekarang rasanya sakit.

(Remember When: ketika kau dan aku jatuh cinta - Winna Efendi)